psikologi
METODOLOGI DAN PENDEKATAN
PEMAHAMAN KEBUTUHAN PESERTA
DIDIK
Tingkah laku dapat
dipelajari dengan berbagai cara, diantaranya dengan memperhatikan, menghayati,
menerangkan apa yang terjadi dalam proses kejiwaan. Akan tetapi, tidak ada cara
tertentu untuk digunakan dalam semua keadaan karena proses kejiwaan itu sendiri
tidak pernah sama.
Pembahasan mengenai
metode ini dimaksudkan untuk memberikan pengertian tentang bagaimana para
psikolog perkembangan melakukan tugas mereka dalam mendapatkan lebih banyak
pengertian akan gejala perkembangan serta begaimana cara mengatasi hambatan
dalam proses perkembangan. Menurut Monks, pembahasan tentang metode ini dapat
dibedakan antara pendekatan yang lebh umum dan metode yang lebih khusus.
Psikologi perkembangan
memiliki 2 metode pemahaman, yaitu metode umum dan metode khusus. Pada metode
umum, pendekatan yang dipakai dengan pendekatan longitudional, transversal, dan
lintas budaya. Dari pendekatan ini terlihat adanya data yang diperoleh secara
keseluruhan perkembangan atau hanya beberapa aspek saja dan juga bisa melihat
dengan beberapa faktor dari bawaan dan lingkungan, khususnya kebudayaan.
Sedangkan pada metode khusus, suatu metode yang akan diselidiki dengan suatu
proses alat atau perhitungan yang cermat dan pasti. Dalam pendekatan ini, dapat
digunakan pendekatan eksperimen dan observasi.
Kita akan mempelajari
macam-macam metode penelitian untuk suatu persoalan yang sedang diteliti.
Pembahasan mendatang akan menunjukkan bahwa tiap pendekatan dan metode dapat
memberi beberapa informasi penting atas suatu masalah, tetapi tidak ada metode
yang memberi jawaban yang pasti. Umumnya dalam mengambil kesimpulan bila
berdasarkan beberapa metode yang berbeda. Beberapa metode dalam psikologi,
diantaranya adalah sebagai berikut.
§ Metodologi eksperimental
Cara ini biasanya dilakukan dalam
laboratorium dengan mengadakan berbagai eksperimen. Peneliti mempunyai kontrol
sepenuhnya terhadap jalannya suatu eksperimen, yaitu menentukan akan melakukan
apa pada sesuatu yang akan ditelitinya, kapan akan melakukan penelitian,
seberapa sering melakukan penelitian dan sebagainya.
§ Observasi ilmiah
Pada observasi ilmiah, suatu hal
yang pada situasi-situasi yang ditimbulkan tidak dengan sengaja, melainkan
dengan proses ilmiah dan secara spontan.
§ Sejarah kehidupan
Sejarah kehidupan seseorang dapat
merupakan sumber data yang penting untuk lebih mengetahui “jiwa” orang yang
bersangkutan.
§ Angket
Angket merupakan wawancara dalam
bentuk tertulis, semua pertanyaan telah disusun secara tertulis pada
lembar-lembar pertanyaan, dan orang yang diwawancarai tinggal membaca
pertanyaan yang diajukan, lalu menjawabnya dengan tertulis juga.
· Pemeriksaan psikologi
Dalam bahasa populernya,
pemeriksaan psikologi disebut dengan psikotes. Metode ini menggunakan alat-alat
psikodianostik tertentu yang hanya dapat digunakan oleh para ahli yang
benar-benar sudah terlatih.
Pada abad ke-19, dimulai juga metode
psikologi yang disebut dengan metode psikologi kontemporer, dimana saat itu
berkembang dua teori dalam menjelaskan tingkah laku, yaitu psikologi fakultas
dan psikologi asosiasi.
a.
Psikologi
fakultas
Psikologi
fakultas adalah doktrin abad 19 tentang adanya kekuatan mental bawaan. Menurut
teori ini, kemampuan psikologi terkotak-kotak dalam beberapa ‘fakultas’ yang
meliputi berpikir, merasa, dan berkeinginan.
b.
Psikologi asosiasi
Psikologi
asosiasi adalah bagian dari psikologi yang mempercayai bahwa proses psikologi
pada dasarnya adalah asosiasi ide, yaitu bahwa ide masuk melalui alat indera
dan diasosiasikan berdasarkan prinsip-prinsip tertentu seperti kemiripan,
kontras dan kedekatan.
A.
Metode Observasi, Klinis dan Metode Etnografi
Berdasarkan
renungan-renungan dan pengalaman-pengalaman maka akan didapatkan metode-metode
sebagai berikut.
·
Metode yang bersifat filosofis
·
Metode yang bersifat empiris
Metode yang bersifat filosofis ada beberapa macam,
antara lain adalah sebagai berikut.
a. Metode Intuitif
Metode
ini dilakukan dengan sengaja untuk mengadakan suatu penyelidikan atau dengan
cara tidak sengaja dalam pergaulan sehari-hari.
b. Metode Kontemplatif
Metode
ini dilakukan dengan jalan merenungkan objek yang akan diketahui dengan
mempergunakan kemampuan berpikir kita. Alat utama yang dipergunakan adalah
pikiran yang benar-benar sudah dalam keadaan objektif.
c. Metode Filosofis Religius
Metode
ini digunakan dengan mempergunakan materi-materi agama sebagai alat utama untuk
meniti kepribadian manusia.
Metode yang bersifat empiris dapat
dibagi menjadi beberapa metode sebagai berikut.
1.
Metode
observasi
Pada dasarnya metode observasi ini
adalah metode yang paling dasar dilakukan dari semua metode yang ada, yakni
mengadakan pengamatan secara cermat, sistematis serta membutuhkan adanya
keluwesan tertentu (tidak kaku).
Dalam hal ini, observer dapat
melalui tiga cara, yaitu :
·
Introspeksi (restropeksi)
·
Introspeksi eksperimental
·
Ekstrospeksi
a. metode introspeksi
istilah
‘introspeksi’ berasal dari bahasa Latin (intro; dalam dan spektare ; melihat).
Jadi pada introspeksi individu mengalami sesuatu, dan ia sendiri dapat pula
mengamati, mempelajari apa yang dihayati itu. intropeksi atau restropeksi yang
dilakukan secara jujur, objektif dan tepat merupakan sumber pengetahuan jiwa
yang utama dan sekaligus menjadi dasar pengetahuan bagi ekstropeksi. Karena
pada introspeksi, observer mendapatkan data-data tentang kejiwaan manusia dari
laporan manusia yang diamati, dan biasanya yang melakukan introspeksi dalam
rangka mempelajari proses kejiwaan manusia itu adalah ahli-ahli ilmu jiwa,
sehingga ia dapat menyelidiki terhadap dirinya sendiri tentang proses-proses
kejiwaan yang ingin diselidiki.
b. metode introspeksi ekperimental
istilah
‘introspeksi ekperimental’ ialah suatu metode introspeksi yang dilaksanakan
dengan mengadakan eksperimen-eksperimen secara sengaja dan dalam suasana yang
dibuat. Metode ini merupakan penggabungan antara metode introspeksi dan
eksperimen sebagai upaya dalam mengatasi sifat subjektivitas dalam metode
introspeksi.
c. Metode ekstrospeksi
ekstrospeksi
adalah suatu metode dalam ilmu jiwa yang berusaha untuk menyelidiki atau
mempelajari dengan sengaja dan teratur gejala-gejala jiwa sendiri dengan
membandingkan gejala jiwa orang lain dan mencoba mengambil kesimpulan dengan
melihat gejala-gejala jiwa yang ditunjukkan dari mimic dan pantomimic orang
lain.
2.
metode klinis
Metode
klinis ialah nasihat dan bantuan kedokteran, yang diberikan kepada para pasien
oleh ahli kesehatan. Metode klinis yang diterapkan dalam psikologi ialah
kombinasi dari bantuan klinis medis dengan metode pendidikan untuk melakukan
observasi terhadap pasien.
3.
metode etnografi
Etnografi
adalah metode kualitatif yang tertua dari riset soaial. Metode ini sangat tepat
untuk meneliti masalah budaya, dan biasanya selalu terpilih sebagai metode
penelitian antropologi.
B.
Pendekatan Longitudional, Transerval, Sekuensial dan Lintas Budaya
Pembahasan
mengenai pendekatan lebih umum mengandung 2 pengertian, yaitu memberikan lebih
banyak data mengenai keseluruhan perkembangan atau beberapa aspekya, dan
meninjau pengaruh faktor endogen (bawaan) dan eksogen (lingkungan khususnya
kebudayaan) bagi perkembangan seseorang. Adapun pendekatan psikologi
perkembangan dapat diuraikan sebagai berikut.
1.
pendekatan longitudional
Pendekatan
longitudional adalah pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara
menyelidiki perkembangan manusia dalam jangka waktu yang lama atau sebagian
waktu dari hidup manusia tersebut, Misalnya mengikuti perkembangan seseorang
sejak lahir sampai akhir hidupnya atau sebagian dari hidupnya.
2.
pendekatan transerval atau cross-sectional
Pendekatan
transerval adalah pendekatan dalam penelitian yang dilakukan dengan cara
menyelidiki perkembangan manusia dari beberapa kelompok dalam jangka waktu yang
relatif singkat. Pada pendekatan ini, penelitian dilakukan terhadap beberapa
subjek yang dikelompokkan, Misalnya dikelompokkan menurut usia subjek yang
diteliti secara berurutan (14 tahun, 15 tahun, 16 tahun). Kemudian kelompok
yang berbeda tersebut dapat dibandingkan dalam beberapa hal, seperti IQ,
memori, emosi, cara bergaul dengan teman sebaya dan sebagainya.
3.
pendekatan sekuensial
Pendekatan
sekuensial adalah pendekatan kombinasi dari longitudional dan cross-sectional.
Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk membandingkan perbedaan individual
dan perkembangan. Pendekatan sekuensial sangat berguna, terutama dalam menguji
pengaruh generasi pada perkembangan rentang hidup.
4.
pendekatan cross-culture (lintas budaya)
Pendekatan
cross-cultural adalah pendekatan dalam penelitian yang mempertimbangkan
faktor-faktor lingkungan maupun kebudayaan yang dapat mepengaruhi perkembangan
manusia. Pendekatan ini dilakukan terhadap beberapa kelompok yang berbeda latar
belakang kebudayaannya, baik melalui percobaan maupun tes pengumpulan data
melalui observasi, wawancara dan pengumpulan data lainnya untuk dianalisis
persamaan dan perbedaannya.
Sumber :Hosnan,M.2016.Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Jakarta : Ghalia Indonesia
Sumber :Hosnan,M.2016.Psikologi Perkembangan Peserta Didik.Jakarta : Ghalia Indonesia
Komentar
Posting Komentar