objektivisme
Objektivisme
Suatu pandangan yang menekankan bahwa
butir-butir pengetahuan manusia – dari soal yang sederhana sampai teori yang
kompleks – mempunyai sifat dan ciri yang melampaui keyakinan dan kesadaran
individu. Pengetahuan diperlakukan sebagai sesuatu yang berada diluar ketimbang
di dalam pikiran manusia.
Pendukung pandangan ini adalah: Popper,
Latatos dan Marx
Obyektivisme merupakan pandangan bahwa
obyek yang kita persepsikan melalui perantara indera kita itu ada dan bebas
dari kesadaran manusia.
pandangan yang menganggap bahwa segala
sesuatu yang difahami adalah tidak tergantung pada orang yang memahami.
3
pandangan dasar Objektivisme:
-Kebenaran itu independen terlepas dari
pandang subjektif
-Kebenaran itu datang dari bukti
faktual
-Kebenaran hanya bisa didasari dari
pengalaman inderawi
Pengetahuan dalam pengertian Objektivis
yaitu:
-sepenuhnya independen dari klaim
seseorang untuk mengetahuinya ;
-Pengetahuan itu terlepas dari
keyakinan seseorang atau kecenderungan untuk menyetujuinya atau memakainya
untuk bertindak.
-Pengetahuan dalam pengertian
obyektivis adalah pengetahuan tanpa orang: ia adalah pengetahuan tanpa diketahui
subjek.” (Karl R. Popper).
Obyek itu bersifat “umum” dalam arti
bahwa obyek yang sama dapat dipersepsikan oleh pengamat yang jumlahnya tidak
terbatas.
ct: ketika ada meja maka semua orang
dapat mengatakan objek tersebut adalah meja
Obyek-obyek itu bersifat permanen, baik
untuk dipersepsikan atau pun tidak
Perlu mengingat pembedaan antara obyek
khusus dan obyek umum
-Obyek khusus merupakan data yang
ditangkap hanya oleh satu indera. Misalnya, warna, suara, bau.
-Obyek umum merupakan data yang dapat
ditangkap oleh lebih dari satu indera. Misalnya keluasan dan gerakan yang dapat
dilhat dan diraba atau oleh indera lainnya.
Sumber : http://www.kompasiana.com/dashboard
Komentar
Posting Komentar