Filsafat
Teori
Kebenaran
Struktur
pengetahuan manusia menunjukkan tingkatan-tingkatan dalam hal menangkap
kebenaran. Setiap tingkat pengetahuan dalam struktur tersebut menunjukkan
tingkat kebenaran yang berbeda.Pengetahuan inderawi merupakan struktur yang
terendah. Tingkat pengetahuan yanglebih tinggi adalah pengetahuan rasional dan
intuitif. Tingkat yang lebih rendah menangkap kebenaran secara tidak lengkap,
tidak terstruktur, dan pada umumnya kabur, khususnya pada pengetahuan inderawi
dan naluri. Oleh sebabitulah pengetahuan ini harus dilengkapi dengan
pengetahuan yang lebih tinggi.Pada tingkat pengetahuan rasional-ilmiah, manusia
melakukan penataan pengetahuannya agar terstruktur dengan jelas.
Metode
ilmiah yang dipakai dalam suatu ilmu tergantung dari objek ilmu yang
bersangkutan. Macam-macam objek ilmu antara lain fisiko-kimia, mahluk hidup,
psikis, sosio politis, humanistis danreligius. Filsafat ilmu memiliki tiga
cabang kajian yaitu ontologi,epistemologi dan aksiologi
Ontologi
membahas tentang apa itu realitas. Dalam hubungannya dengan ilmu
pengetahuan,filsafat ini membahas tentang apa yang bisa dikategorikan sebagai
objek ilmu pengetahuan. Epistemologis
membahas masalah metodologi ilmu pengetahuan. Dalam ilmu pengetahuan modern,
jalan bagi diperolehnya ilmu pengetahuan adalah metode ilmiah dengan pilar
utamanya rasionalisme dan empirisme. Aksiologi menyangkut tujuan diciptakannya
ilmu pengetahuan, mempertimbangkan aspek pragmatis-materialistis. Kerangka
filsafat di atas akan memudahkan pemahaman mengenai keterkaitan berbagai ilmu
dalam mencari kebenaran. Teori Kebenaran Dalam Perspektif Filsafat Ilmu:
1. Teori
Korespondensi
2. Teori
Koherensi atau Konsistensi
3. Teori
Pragmatik
4. Teori
Konsensus
Sumber: Syafiie, Inu Kencana. 2010. Pengantar Filsafat. Bandung: Refika Aditama
Komentar
Posting Komentar