filsafat
Akal dan Hati_ Tokoh Zaman Yunani Kuno
Tokoh zaman yunani kuno yang menggunakan akal dan hati dalam proses berfilsafat:
THALES
Thales (624-546 SM), orang miltus itu,
digelari bapak filsafat karena dialah orang yang mula - mula berfisafat (bijaksana).
Ia adalah seorang politikus, ahli geometri dan pemikir dipelabuhan miletus yang
sangat ramai. Ia juga berjasa dengan meramalkan secara tepat gerhana matahari
pada tahun 585 sm.ia tidak tertarik pada mitos tetapi pada pengetahuan mengenai
dunia dan bintang, ia adalah pemikir praktis. Gelar itu diberikan karena ia
mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang, juga
orang jaman sekarang : “what is the nature of the world stuff “?(mayer ,
1950:18) “apa sebenarnya bahan alam semesta ini” ? Terlepas dari apapun
jawabannya, pertanyaan ini saja telah dapat mengangkat namanya menjadi filosop
pertama. Ia sendiri menjawab air. Jawaban ini sebenarnya amat sederhana dan
belum tuntas. Belum tuntas karena dari apa air itu ? thales mengambil air
sebagai alam semesta barang kali karena ia melihat nya sebagai sesuatu yang
amat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di
atas air (mayer,1950:18).
Lihatlah, jawabannya amat sederhana;
pertanyaannya jauh lebih berbobot ketimbang jawabanyannya. Masih adakah orang
yang beranggapan bahwa bertanya itu tidak penting? Thales menjadi filosof
karena ia bertanya. Pertanyaannya itu jawabannya dengan menggunakan akal, bukan
menggunakan agama atau kepercayaan lainnya. Alasannya adalah karena air penting
bagi kehidupan. Disini akal mulai digunakan lepas dari keyakinan.
ANAXIMANDER
Hidup sekitar 546 SM berada dalam tradisi
yang sama. Ia berpendapat bahwa bumi secara lepas bergantung di ruangan, ia
juga berpendapat bahwa dulunya ada satu substansi tunggal pertama dan suatu
hukum alam yang berlaku di dunia, untuk mempertahankan keseimbangan antara
unsur – unsur yang berbeda. Anaximander mencoba menjelaskan bahwa subtansi
pertama itu bersifat kekal dan ada dengan sendirinya (mayer,1950 :19).
Anaximanes mengatakan itu udara. Udara merupakan sumber segala kehidupan,
Pembicaraan filosof ini saja telah memperlihatkan bahwa didalam filsafat dapat
terdapat lebih dari satu kebenaran tentang satu persoalan. Sebabnya ialah bukti
kebenaran teori dalam filsafat terletak pada logis ataau tidaknya argumen yang
digunakan, bukan terletak pada kongkulasi. Disini sudah kelihatan bibit
relativisme yang kelak dikembangkan dalam filsafat sofisme. Pada
kata”sofis" itu sendiri terkandung pengertian tipuan, hipkret dan sinis.
Menurut para filosof, meraka adalah orang yang kurang terpelajar di dalam sains
maupun di dalam filsafat. Mereka itu orang – orang yang menjual kebajikan untuk
memperoleh materi. Pemikiran sofis itu mempunyai ciri berupa pandangan yang saling
bertentangan. Dalam moral pun mereka di katakan menganut moral yang relatif,
jadi buruk dan baik itu adalah relatif. Bagi orang – orang sofis tidak ada
generalisasi dengan kata lain tidak ada kebenaran umum, semua kebenaran itu
relatif. Biasanya orang-orang sofis itu disenangi oleh para filosof. Sifat
mereka itu amat ditentang oleh Socrates dan plato. Sebagian fisof
menentangorang – orang sofis karenamereka mau menerima uang dari ajaran mereka.
Kebanyakan orang- orang sofis dating dari kelas rendah di dalam masyarakat
karena itu mereka memerlukan uang. Sementara filsof mengatakan bahwa filsafat
itu di senangi bukan untuk alat mencari uang.
HERACLITUS
Paham relativisme semakin mempunyai dasar
heraclitus (544-484 SM) Menurut heraclitus alam semesta ini selalu dalam
keadaan berubah; sesuatu yang dingin berubah menjadi panas, yang panas berunah
menjadi dingin. Itu berarti bila kita hendak memahami kehidupan kosmos. Kita
mesti menyadari bahwa kosmo itu dinamis. Kosmos tidak pernah berhenti ( diam )
ia selalu bergerak, dan bergerak berarti berubah. Tak ada sesuatu yang tetap
dikatakanya semua itu dalam keadaan menjadi. Untuk dasar atau arche dunia
semesta adalah api, karena sifat api itu selalu bargerak berubah dan tidak
tetap, bahkan ditarik kesimpulan secara lanjut yang menjadi sebab atau
keterangan yang sedalam –dalam nya adalah gerak perubahan. Gerak itu
menghasilkan perlawanan-perlawanan. Itulah sebabnya ia sampai pada kongklusi
bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini bukanlah bahan (stuff)-nya seperti
yang dipertanyakan oleh filosof pertama itu, melainkan prosesnya
(warner,1961:28). Pendapatnya dirumuskan dengan istilahnya “panta rhei” artinya
semuanya mengalir Pertanyaan “semua mengalir” berarti semua berubah bukanlah
pertanyaan yang sederhana. Ia juga menyatakan, “ you can not step twice into
the same river;for the fress waters are ever flowing upon you” (engkau tidak
dapat terjun kesungai yang sama dua kali karena air sungai itu selalu mengalir)
(Warnwer,1961:26). Pengetahuan yang benar baginya tentu saja pengetahuan yang
sesuai realitas. Pengetahuan yang sifatnya berubah adalah benar. Satu – satunya
realitas ialah berubah, tidak ada yang tetap semuanya berubah menjadi, makanya
heraclitus di sebut “filsafat menjadi.”
PARMANIDES
Parmanides adalah salah seorang tokoh
relatifisme yang penting, kalau bukan yang terpenting. Parmanides yang lahir
pada kira kira tahun 450 SM di elea. dikatakan sebagai logikawan pertama dalam
sejarah filsafat, bahkan dapat disebut filosof pertama dalam pengertian modern.
Parmenides mengakui adanya pengetahuan yang bersifat tidak tetap dan berubah-
ubah, pengetahuan indra dan pengetahuan budi, tetapi menurutnya pengetahuan
yang bersifat indra itu tidak dapat di percaya karena banyak orang yang tidak
mempercayai kebenaran setelah mengikuti indranya. Sebab itu yang merupakan
realitas adalah bukan yang berubah dan bergerak serta beralih dan bermacam –
macam melainkan tetap,
realitas bukanlah menjadi melainkan ada oleh karena itu
filsafatnya disebut juga “filsafat ada” . Parmenides membuktikanny sebagai
berikut
1. Di luar ada tentu hanya tak- ada. Tak
ada ini juga bukan tentu realitas, juga tak mungkin kita kenal dan kita
ketahui. Hanya adalah yang dapat dipahami , bagi parmenides ada dan berfikir
itu sama. Oleh karena ityu ada itu tetap , tak mungkin ia beralih, tak mungkin
bergerak, tak mungkin ada permacamnya, yang ada hanya satu saja ada.
2. Kalau ada itu satu maka ia tak berawal,
sebab dari manakah kiranya ia harus timbul. Bagi ada tak terdapat dahulu dan
kemudian . ada itu hanya ada belaka, sekarang yang baka.
3. Ada itu tak mungkin terbagi- bagi, sebab
sekiranya mungkin terbagi, maka terdapatlah bermacam- macam ( lebih dari satu )
ada.
Sistemnya secara keseluruhan disandarkan
pada deduksi logis, tidak seperti heraclitus, misalnya, yang menggunakan metode
intuisi. Plato amat menghargai metode parmendes dibandingkan dengan dari
filosof lain pendahuluinya.
Pertentangan antara heraclitus dan
parmenides adalah antara ada dan tiada, nilai pengetahuan indra dan pengetahuan
budi merupakan soal yang maha penting bagi ahli pikir selanjutnya. pengetahuan
budi dan pengetahuan indra memang tidak mungkin dilalui belaka , keduanya harus
diakui adanya.
ZENO
Zeno (menurut Plato ia lahir pada tahun 490
SM) mulai memperlihatkan konsekuensi rumus tersebut. Ia dapat merelatifkan
kebenaran yang telah mapan. Perhatikanlah:
(1) Anda tidak pernah mencapai garis finis
dalam suatu balapan. Untuk mencapai garis finis itu mula-mula anda harus
menempuh jarak, lalu setenngah dari separuh jarak, kemudian setengah dari sisa,
dan kerja anda menghabiskan sisa yang tidak pernah akan habis. Anda tidak penah
mencapai garis finis padahal secara empiris anda telah lama mencapai garis
finis itu. Ini adalah penyelesaian matematika ; matematika itu logis.
(2) Anak panah yang me;luncur dari
busurnya,pakah bergerak atau diam? Kata zeno, diam. Diam ialah bila suatu benda
pada suatu saat berada pada suatu tempat. Anak panah itu diam. Ini khas logika,
padahal mata kita jelas-jelas menyaksikan bahwa anak panah itu bergerak atau
yang mengatakan diam? Itu relatif, kedua-duanya benar, bergantung pada cara
membuktikannya.
PROTOGORAS
Ia adalah salah satu tokoh sofisme, yang
menyatakan bahwa manusia adalah ukuran kebenaran (mayer,1950:84). Pernyataan
ini merupakan tulang punggung humanisme. pernyataan yang muncul ialah apakah
yang dimaksudkannya manusia idividu ataukah manusia pada umumnya. Memang dua
hal itu menimbulkan kosekkuensi yang sungguh berbeda . akan tetapi,tidak ada
jawaban yang pasti,mana yang di maksud protagoras. Yang jelas ialah ia
menyatakan bahwa kebenaran itu bersifat pribadi (private). Akibatnya ialah
tidak akan ada ukuran yang absolut dalam etika, metafisika, maupun agama.
Bahkan teori-teori matematika tidak juga di anggapnya mempunyai kebenaran yang
absolut (mayer, 1950:84)
GORGIAS
Gorgias datang ke Athena pada tahun 472 SM
dari leontini. Ada tiga proposisi yang diajukan oleh gorgias.
1. Pertama, tidak ada yang ada; maksudnya,
realitas itu tidak ada. Bukankah zeno juga pernah sampai pada kesimpulan bahwa
hasil pemikiran itu selalu tiba pada paradoks. Kita harus mengatakan bahwa
realitas itu tinggal dan banyak, terbatas dan tak terbatas, dicipta dan tak
dicipta karena kontradikasi tidak dapat diterima (ingat rumus parmanides ),
maka menurut gorgias , pemikiran lebih baik tidak menyatakan apa-apa tentang
realitas.
2. Kedua,bila sesuatu itu ada, ia tidak
akan dapat diketahui. Ini di sebabkan oleh peng indraan itu tidak dapat
dipercaya , pengindraan itu sumber ilusi . akal, menurut gorgias ,tidak juga
mampu meyakinkan kita tentang bahan alam semesta ini karena kita telah di
kungkung oleh dilema sublektif . kita berpikir sesuai dengan kemauan ,ide
kita,yang kita terapkan pada fenomena. Proses ini tidak akan menghasilkan
kebenaran.
3. ketiga gorgias ialah, sekalipun realita
itu dapat kita ketahui, ia tidak akan dapat kita beri tahukan kepada orang lain
. di sini ia memperlihatkan kakurangan bahasa untuk mengamunikasikan
pengetahuan kita itu . semantic modern mengatakan bahwa kata-kata tidak
mempunyai pengertian absolut ,kata-kata hanya mempunyai pengetian relatif .
Thrasymacus di gambarkan oleh plato dalam
Republic sebagai prototype machiavelli. Ia mengatakan bahwa keadilan hanya
dapat di tegakan bila ada yang mendukungnya; pendukungnya itu adalah kekuatan .
ia tidak menganut prinsip moral yang absolut. Moral itu hasil
konvensi.tokoh-tokoh pemerintahan yang cerdas mengetahui yang bagus dan yang
buruk, lalu masyarakat mengikutinya.
Antiphon menganggap Tuhan itu harus
diperloleh dengan menggunakan rasio. Ia beranggapan bahwa kemajuan hanya dapat
diraih dengan jalan memajukan pendidikan, bukan melalui agama. Pengaruh positif
gerakan sofis memang ada juga. Ia membangkitkan semangat berfilsafat. Ia
mengingat filosof bahwa persoalan pokok dalam fisafat bukanlah alam, melainkan
manusia. Mengenal tentang etika, agama dan metafisika. Ini membuka peluang bagi
para filosof. Pandanganya mengenai relativitasnya, moral telah mengilhami
munculnya utilitariasme, pragmatisme positivisme dan eksistensialisme .
sumber :Tafsir ahmad. 2008. Filsafat Umum. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
sumber :Tafsir ahmad. 2008. Filsafat Umum. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Komentar
Posting Komentar