Pendidikan

KRITIS RELEVANSI  ANTROPOLOGI di INDONESIA

         Filsafat dikatakan sebagai mater scientiarum, yakni induk semua ilmu pengetahuan. Setiap orang yang ingin belajar pengertian hidup dan kehidupan harus mengetahui ilmu filsafat. Memahami filsafat ilmu berarti memahami seluk buluk ilmu pengetahuan sehingga segi segi dan sendi-sendinya yang paling mendasar, untuk dipahami perspektif ilmu. Antropologi sebagai ilmu yang mempelajari tentang manusia secara keseluruhan, baik dari segi fisik maupun budaya, memiliki teori-teori yang dicetuskan berdasarkan kriteria kebenaran.
Apa relevansi antropologi untuk Indonesia saat ini ? Pertanyaan ini seolah smash bola voli dari umpan tarik tidak terduga.  Krisis relevansi itu mencakup tiga hal. Pertama, berkaitan dengan konsep utilitas dalam ilmu ekonomi atau kurang lebih asas manfaat seperti dala ilmu ekonomi. Hali ini sangat berhubungan dengan keadaan bahwa saat ini antropologi berkembang dalam masyarakat yang berorientasi pasar.  Kedua, berkaitan dengan explanatory, sampai seberapa jauh antropologi dapat menjelaskan masalah-masalah social di lingkungannya secara ilmiah. Ketiga, berhubungan dengan moral signifance yang menyakut cara dan tujuan pengunaan antropologi. Tentu saja berhubungan dengan etika keilmuan, yang menyangkut untuk apa dan siapa kegiatan keilmuan dilakukan, untuk kejahatan kemanusiaan atau kemaslahatan.

sumber :Tafsir ahmad. 2008. Filsafat Umum. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pohon Filsafat

Discussion text

Ciri Berpikir filosofis dan Gaya Berfilsafat