Kesesatan Dalam Berpikir Ilmiah

KESESATAN  DALAM BERPIKIR ILMIAH

            Kesesatan adalah kesalahan yang terjadi dalam aktivitas berpikir dikarenakan penyalagunaan bahasa dan penyalahan relevansi. Kesesatan adalah bagian dari logika, dikenal sebagai  fallacy, di mana beberapa jenis kesesatan penalaran dipelajari sebagai lawan dari argumentasi logis. Kesesatan terjadi karena dua hal yaitu ketidaktepatan bahasa: pemilihan termonologi yang salah, Ketidaktepatan relevansi : pemilihan premis yang tidak tepat; yaitu membuat premis dari proposisi yang salah. Proses kesimpulan premis yang caranya tidak tepat; premisnya tidak berhubungan dengan kesimpulan yang di cari.
Mengikuti John Locke, psikologi dari ahli filsafat pendidikan john dewey yang mengidentifikasi beberapa kesesatan berpikir yang pada akhirnya termanifestasi dalam prilaku yang juga sesat. (Dewey, 1933: 131-134).

Pertama, Kesesatan yang terjadi karena subjek sesungguhnya jarang berpikir sendiri dan berpikir atau bertindak sesuai dengan apa yang dipikirkan dan dilakukan orang lain.

Kedua, Kesesatan di mana subjek bertindak seakan sangat menghargai rasio, tetapi kenyatannya tidak menggunakan rasionya sendiri dengan baik. Rasionalitas hanya muncul sebagai retorika tanpa pernah menjadi nyata secara subtansial dalam cara berpikir dan bertindak. Subjek seperti ini juga tidak mendengarkan sungguh-sungguh alasan orang lain, kecuali mengikuti rasa humor, kepentingan atau kelompoknya sendiri.

Ketiga, adalah kesesatan yang terjadi akibat subjek tidak terbuka untuk melihat persoalan secara komprehensif, terpaku hanya pada pendapat atau pendekatan tertentu, orang tertentu, atau sumber tertentu.Kelompok orang seperti ini menggunakan rasionya dengan baik, tetapi karena perspektifnya sempit maka cara menjawab persoalan tidak tepat.

            Dalam bahasa francis Bacon, kesesatan berpikir yang pada girilannya berimbas pada prilaku yang sesat sesungguhnya adalah buah dari keterperangkapan subjek dalam idols, pengetahuan dan kebenaran yang sejatinya semu, tetapi digunakan begitu saja sebagai stand point kerena luput dari sikap kritis subjek.  Kemalasan berpikir salah satu dalam kesesatan pikiran. Kesesatan yang pada akhirnya berbuah kekerasan, entak fisik atau psikis pada dasarnya  bertumpu pada akar yang sama. Imbas negative seperti itu mudah dipahami ketika keyakinan-keyakinan sesat pada tingkat tertentu berubah menjadi, meinjam istilah Dewey, kekuatan tidak kelihat yang secara konstan mengendalikan subjek dan memaksanya tunduk tanpa memberi ruang berkembangnya sikap rasional.  Karena itu perlu latihan berpikir, dengan sasaran utama membantu subjek menyadari kemungkinan adalah keyakinan-keyakinan semu (idols) dalam pikirannya. Dengan kata lain, proses pendidikan seharusnya membantu subjek didik melepaskan diri dari gagasan –gagasan yang diterima begitu saja tanpa dilihat manfaatnya, tanpa diuji secara kritis,atau yang hanya diramu dalam keemasan menarik, namun tanpa unsur baru bervariasi. bahwasanya ketidakcermatan dalam menentukan arti kata atau arti kalimat itu dapat menimbulkan kesesatan penalara yaitu, kesesatan karena penggunaan bahasa.   Macam-,macam atau klasifikasi bahasa adalah
         I.            kesesatan aksentuasi, yang terdiri dari kesesatan aksntuasi verbal dan non verbal.
      II.            Kesesatan ekuivokasi yang terdiri  dari kesesatan ekuivokasi verbal dan non verbal.
   III.            Kesesatan Amfiboli
   IV.            Kesesatan metaforis.


Sumber : Adib Mohamad, Filsafat Ilmu;yogyakarta, Tata Aksara,2010



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pohon Filsafat

Discussion text

Ciri Berpikir filosofis dan Gaya Berfilsafat