Ciri Berpikir filosofis dan Gaya Berfilsafat

       Ciri ciri Berpikir Filosofis dan Gaya berfilsafat

Image result for ciriciri berpikir
ciri-ciri berpikir filsafat:
v  Berpikir sampai ke akar- akarnya (hakikat terdalam).
v  Universal : menyangkut pengalaman umum manusia
v  konseptual(hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia  (apa itu kebebasan, kebenaran, dan lain-lain)
v  Koheren dan konsisten (runtut) koheren berarti sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir. Konsisten berarti tidak mengandung kontradiksi.
v  Sistematik: Pandangan-pandangan yang dianalisis harus saling berhubungan secara teratur dengan maksud tertentu.
v  Komprehensif: Menyeluruh dan melingkupi totalitas
v  Bebas: Pemikiran filosofis adalah hasil pemikiran yang bebas , yakni bebas prasangka social, historis, religius.
v  Bertanggung jawab: Berpikir dan bertanggung jawab atas hasil pemikirannya, paling tidak terhadap hati nurani sendiri.
v  Semua ciri ini membuat filsafat itu cendrung berbeda dengan ciri-ciri berpikir ilmu lainnya.


gaya berfilsafat :
Beberapa gaya berfilsafat :
1.    Berfilsafat yang terkait erat dengan sastra. Artinya, sebuah karya filsafat dipandang memiliki nilai-nilai sastra yang tinggi. Acapkali orang mengidentikkan ilsafat dengan sastra sebab ekspresi filsafat memang membutuhkan ungkapan bahasa yang tak jarang mengandung nilai-nilai sastra, namun sesungguhnya kurang tepat mengatakan bahwa semua karya sastra mengandung dimensi filsafat sebab masing-masing bidang memiliki kekhasannya sendiri-sendiri.
2.   Berfilsafat yang dikaitkan dengan sosial politik. Artinya, sebuah karya filsafat dipandang memiliki dimensi-ddimensi ideologis yang relevan dengan konsep negara.
3.     berfilsafat yang terkait erat dengan metodologi. Artinya para filsuf menaruh perhatian besar terhadap persoalan–persoalan metode ilmu. Sebagaimana yang dikatakan Descrates bahwwa untuk memperoleh kebenaran yang pasti kita harus mulai dengan meragukan segala sesuatu, sikap yang demikian inilah disebut skeptis metodis. Namun ppada ahirnya tidak ada satupun yang dapat diragukan.
4.    Berfilsaat yang ddikaitkan dengan kegiatan analisis bahasa. Tujuan utama filsafat adalah untuk mendapatkan klarifikasi logis tentang pemikiran bukan seperangkat doktrin, melainkan suatu kegiatan.
5.    Berfilsafat yang dikaitkan dengan menghidupkan kembali pemikiran filsafat di masa lampau. Filsaat mengacu pada penguasaan sejarah filsafat. Mengkaji teksteks filoso is dari para filsuf terdahulu merupakan cara mempelajari filsafat.
6.      Berfilsafat dikaitakan dengan filsafat tingkah laku atau etika. Etika yang dipandang sebagai satu-satunya kegiatan filsafat yang paling nyata sehingga dinamakan juga dengan praksiologis, bidang ilmu praktis.


sumber :Sumitro, Dkk, Pengantar Ilmu Pendidikan, IKIP Yogyakarta

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pohon Filsafat

Discussion text