Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Kemunduran Filsafat Abad Pertengahan

Selama abad ke-15, muncullah faktor-faktor lain yang menyebabkan merosotnya lembaga kepausan dan menimbulkan perubahan yang sangat cepat. Bubuk senjata digunakan untuk memperkuat pemerintah melainkan bangsa feodal. Di Inggris dan Perancis, Edward IV dan Louis XI bersekutu dengan kelas menengah kaya, yang membantu mereka menaklukan anarki aristokrasi. Italia, sampai tahun-tahun terakhir abad ke-15, terbebas dari musuh-musuh utara dan meyakini perkembangan pesat dalam bidang ekonomi dan kebudayaan. Budaya baru ini pada dasarnya berwatak pangan, mengagumi Yunani dan Roma dan menganggap rendah abad pertengahan, abad-abad asketisme yang sudah lama berlangsung dilupakan dalam kekacauan seni, sastra dan kesenangan. Dalam suasana kebebasan yang menyenangkan inilah dunia modern lahir. SUMBER : Asmoro Achmadi, Filsafat Umum, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1995

apa itu Ontologi ?

Gambar
    ONTOLOGI     Ontologi merupakan cabang teori yang membicarakan hakikat sesuatu yang ada. Apa sebenarnya hakikat dan sesuatu yang ada? Ada empat aliran filsafat yang mecoba memberikan jawaban atas persoalan tersebut, yaitu :  1.   Materialisme 2.   Idelisme 3.   Dualisme 4.   Agnostralisme a.Materialisme  Materialism adalah suatu airan dalam filsafat yang pandanganya bertitik pada meteri (benda) Materialism modern mengatakan bahwa materi itu ada sebelum jiwa ada (mains) jadi materi itu primer dan ide/pemikiran terletak pada sekundernya. materialisme beranggapan bahwa hakikat benda adalah benda itu sendiri.   B.Idealisme  Arti filsafat dari kata idealism ditentukan oleh artu biasa dari kata ide. Ringkasnya, idelaimse mengatakan bahwa realitas terdiri dari atas ide-ide, pikiran-pikiran, akal (mind) atau jiawa (selp) dan bukan benda (materi). Idealism juaga mengatakan bahwa mind sebagai hal yang lebih dahulu dari pada materi. Idealism dam ,ateri adalah produk sam

MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT

MANFAAT MEMPELAJARI FILSAFAT   Sesuatu di atas awan dan mencari rahasia di bawah bumi, sedangkan lubang di depan rumahnya pun tidak tahu. Kalau begitu, apa ada faidahnya mempelajari filsafat? Sekurang-kurangnya ada empat macam manfaat mempelajari filsafat: agar terlatik berpikir serius, agar mampu memahami filsafat, agar mungkin menjadi filosofi, dan agar menjadi warga Negara yang baik. Disamping itu manfaat/kegunaan belajar  filsafat bisa didasarkan pada dua pertimbangan, dari sisi ilmu pengetahuan dan kehidupan sehari-hari. Jan Hendrik Rappar membagi kegunaan filsafat ke dalam dua hal, yakni bagi ilmu pengetahuan dan bagi kehidupan sehari-hari.  1.    Kegunaan Filsafat Bagi Ilmu Pengetahuan  Tatkala filsafat lahir dan mulai tumbuh, ilmu pengetahuan masih merupakan bagian yang tak terpisahkan dari filsafat. Pada masa itu, para pemikir yang terkenal sebagai filsuf adalah juga ilmuwan. Para filsuf pada masa itu adalah ahli-ahli matematika, astronomi, ilmu bumi, dan berbagai ilm

PENGANTAR FILSAFAT

A. PENGERTIAN FILSAFAT       Secara etimologis, filsafat diambil dari bahasa Arab, falsafah-berasal dari bahasa Yunani, Philosophia, kata majemuk yang berasal dari kata Philos yang artinya cinta atau suka, dan kata Sophia yang artinya bijaksana. Dengan demikian secara etimologis, filsafat memberikan pengertian cinta kebijaksanaan. Di dalam Encyclopedia of philosophy (1967:216) ada penjelasan sebagai berikut: “The creek word Sophia is ordinary translated as ‘wisdom’, and the compound philosophia, from wich philosophy derives, is translated as the ‘love of wisdom’.” Abu Bakar Atjeh (1970:6) juga mengutip seperti itu. Berdasarkan kutipan tersebut dapat di ketahui bahwa filsafat ialah keinginan yang mendalam untuk mendapatkan kebijakan atau untuk menjadi bijak. Secara terminologis, filsafat mempunyai arti yang bermacam-macam, sebanyak orang yang memberikan pengertian. Berikut ini dikemukakan beberapa definisi retsebut : ·     Plato (477 SM-347 SM). Ia seorang filsuf Yunani terkenal, g

pemikiran tokoh-tokoh Islam

 pemikiran tokoh-tokoh Islam A. Al-Kindi 1.  Filsafat atau Pemikirannya      a.   alfiq Al-Kindi berusaha memadukan (talfiq) antara agama dan filsafat. Menurutya filsafat adalah pengetahuan yang benar ( knowledge of truth). Al-Qur’an yang membawa argumen-argumen yang lebih meyakinkan dan benar tidak mungkin bertentangan dengan kebenaran yang dihasilkan oleh filsafat. Karena itu mempelajari filsafat dan berfilsafat tidak dilarang bahkan teologi bagian dari filsafat, sedangkan umat Islam diwajibkan mempelajari teologi. Bertemunya agama dan filsafat dalam kebenaran dan kebaikan sekaligus menjadi tujuan  dari keduanya. Agama disamping wahyu mempergunakan akal, dan filsafat juga mempergunakan akal. Yang benar pertama bagi Al-Kindi ialah Tuhan. Filsafat dengan demikian membahas tentang Tuhan dan agama ini pulalah dasarnya. Filsafat yang paling tinggi ialah filsafat tentang Tuhan. Dengan demikian, orang yang menolak filsafat maka orang itu menurut Al-Kindi telah mengingkari keben

Tokoh-tokoh Filsafat Islam

A. Al-Kindi 1. Sejarah Hidup Al-Kindi, nama lengkapnya adalah Abu Yusuf Ya’kub ibnu Ishaq ibnu al-Shabbah ibnu ‘Imron ibnu Muhammad ibnu al-Asy’as ibnu Qais al-Kindi. Kindah merupakan suatu nama  kabilah terkemuka pra-Islam yang merupakan cabang dari Bani Kahlan yang menetap di Yaman. Kabilah ini pulalah yang melahirkan seorang tokoh sastrawan yang terbesar kesusasteraan Arab, sang penyair pangeran Imr Al-Qais, yang gagal untuk memulihkan tahta kerajaan Kindah setelah pembunuhan ayahnya. Al-Kindi dilahirkan di Kufah sekitar tahun 185 H dari keluarga kaya dan terhormat. Ayahnya, Ishaq ibnu Al- Shabbah, adalah gubernur Kufah pada masa pemerintahan Al-Mahdi dan Ar-Rasyid. Al-kindi sendiri mengalami masa pemerintahan lima khalifah Bani Abbas, yakni Al-Amin, Al-Ma’mun, Al-Mu’tasim, Al- Wasiq, dan Al-Mutawakkil. Dalam hal pendidikan Al-Kindi pindah dari Kufah ke Basrah, sebuah pusat studi bahasa dan teologi  Islam. Dan ia pernah menetap di Baghdad, ibukota kerajaan Bani Abbas, yang j

Aliran-aliran dalam materialisme

1. Materialisme Mekanik Materialisme mekanik adalah aliran filsafat yang pandangannya materialis sedangkan metodenya mekanis. Aliran ini mengajarkan bahwa materi itu selalu dalam keadaan gerak dan berubah, geraknya itu adalah gerakan yang mekanis artinya, gerak yang tetap selamanya atau gerak yang berulang-ulang (endless loop) seperti mesin yang tanpa perkembangan atau peningkatan secara kualitatif. Materialisme mekanik tersistematis ketika ilmu tentang meknika mulai berkembang dengan pesat, tokoh-tokoh yang terkenal sebagai pengusung materialisme pada waktu itu ialah Demokritus (± 460-370 SM), Heraklitus (± 500 SM) kedua pemikir Yunanai ini berpendapat bahwa aktivitas psikik hanya merupakan gerakan atom-atom yang sangat lembut dan mudah bergerak. Mulai abad ke-4 sebelum masehi pandangan materialisme primitif ini mulai menurun pengaruhnya digantikan dengan pandangan idealisme yang diusung oleh Plato dan Aristoteles. Sejak itu, ± 1700 tahun lamanya dunia filsafat dikuasai oleh fils

Aliran filsafat dalam pendidikan

Dilihat dari pengertian praktisnya, filsafat berarti alam pikiran atau alam berpikir. Berfilsafat artinya berpikir, namun tidak semua berpikir berarti berfilsafat. Berfilsafat adalah berpikir secara mendalam dan sungguh-sungguh. Tegasnya, filsafat adalah karya akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya. Filsafat merupakan ilmu atau pendekatan yang mempelajari dengan sungguh-sungguh hakikat kebenaran segala sesuatu. Menurut Immanuel Kant (1724-1804) yang seringkali disebut sebagai raksasa pemikir Barat, filsafat adalah ilmu pokok yang merupakan pangkal dari segala pengetahuan. Kerana luasnya lapangan filsafat, orang sepakat mempelajari filsafat dengan dua cara, yaitu mempelajari sejarah perkembangannya (metode historis) dan mempelajari isi atau pembahasannya dalam bidang-bidang tertentu (metode sistematis). Dalam metode historis orang mempelajari sejarah perkembangan aliran-aliran filsafat sejak dahulu kala sehingga sekarang. Di sini dikemukakan