Discussion text

             Discussion text ini masih tergolong Argumentaive Essay, sama seperti Analytical dan hortatory exposition. Perbedaannya, kalau dalam analytical dan hortatory exposition menyajikan hanya satu sudut pandang (point of view), dalam discussion text terdapat dua sudut pandang (opini/pendapat) yang saling berlawanan (Pro dan Kontra). Mari kita lihat table of specification berikut ini.
Discussion Text : Penjelasan, Social Function dan Generic Structure

Genre
Social Function
Generic Structure
Discussion Text
To discuss the phenomena happen by presenting two point of views (agree and disagree)
1.      Issue: stating an issue of concern or an introduction the case to be discussed
2.      Arguments:
a.       Supporting Points
b.      Contrasting points
3.      Conclusion / recommendation

Penjelasan:
Ciri Umum:

a. Tujuan komunikatif teks (social function)
Untuk mendiskusikan suatu masalah dengan menyajikan dua sudut pandang yang berbeda (pro dan kontra).
b. Struktur teks (generic structure)


    1. Issue: adalah ‘masalah utama’ yang akan didiskusikan lebih lanjut. Pada umumnya, topik atau masalah utama yang disajikan adalah permasalahan yang kontroversial sehingga menciptakan banyak argument, baik yang mendukung ataupun yang bertentangan. Contohnya “Penutupan Dolly, untung atau buntung?”.


   2. Arguments:

    a. Supporting points (pendapat yang mendukung): pada bagian ini, kita harus memberikan pendapat yang mendukung topik atau masalha utama. Misalkan tema yang diangkat adalah seperti contoh di atas, maka kita harus menjelaskan lebih rinci tentang alas an dan manfaat “penutupan dolly”.


    b. Contrasting points (pendapat yang menentang): tentunya berbeda dengan supporting point, disini kita dituntut untuk memberikan arguments yang menolak “Penutupan Dolly”. Kita harus mencari alas an-alasan yang logis dan dapat diterima oleh banyak orang.

3. Recommendation / conclusion (saran / kesimpulan)
Pada bagian ini, kita membutuhkan wawasan yang luas dalam melihat permasalahan dari topik tersebut. Kita harus mengambil jalan tengah menengai masalah yang sedang dibahas supaya kesimpulan kita nanti tidak menimbulkan atau memunculkan masalah baru lagi. Misalnya saja dalam masalah “Penutupan Dolly”, kita bisa memberikan saran / kesimpulan dengan menuliskan Pemerintah harus memberikan konpensasi dan lapangan pekerjaan bagi warga yang merasa dirugikan atas penutupan dolly, selain harus memberikan rehabilitasi bagi para mucikari dan penjaja di Dolly.

4. Ciri kebahasaan
Menggunakan:
- Present tense
- Contrastive conjunction: However, although, etc.
- Thinking verb: I believe that.

Contoh text discussion about national exam
National Exam, important or impotent?
Issue
National exam becomes the hottest topic to be discussed every year. Especially when all educational elements are busy to prepare their students to face national exam. Although the government always carries out the national exam every year, some still debate whether it is necessary to maintain the national exam. Does the quality of Indonesia education depend on it? If there is no national exam, will the Indonesia education become worse or better?

Argument 1 / supporting point
People, who agree and support the national exam, insist that the Indonesia education drop if there is no national exam.  So they try to defend the system.

Argument 2 / contrasting point
However, some people who are against the national exam question the government policy in maintaining the national exam. They explain that the quality of Indonesia education not just depend on the national exam. Further, there are too many fouls appear during the national exam. This indicates that not all schools are ready to hold the national exam.

Recommendation / conclussion
This need to be evaluated by all the educational elements to solve whether the national exam is useful or not. But in fact, the reason that the government still maintains the national exam is that it be able to measure the level of student’s cognitive competence in several subjects, on a national scale. While waiting for the best system for our education.


Sumber : http://www.belajarbahasainggris.us/2011/11/contoh-teks-discussion.html

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pohon Filsafat

Gambar
Pohon Filsafat ( The Tree Of Philosophy ) Filsafat itu amat sulit, sedikit orang yang mampu mempelajarinya. Memang ada banyak pemikiran yang berbeda mengenai filsafat, dari berbagai kalangan pun punya pandangan yang berbeda-beda mengenai filsafat.  Mempelajari filsafat perlu adanya signifikan. Pandangan Palmquis dalam buku Pohon Filsafat ia mengamati banyak pandangan atau pemahamana-pemahaman yang telah berkembang sejak filsafat itu ada, dan ia merasa bahwa pandangan tersebut itu tidak sepenuhnya salah. Ada pandangan yang menyatakan bahwa filsafat itu laksana pohon. Palmquis mengambarkan bahwa filsafat merupakan suatu disiplin imu yang statis, kokoh dan sekaligus dapat pula berkembang dinamis. Dalam pandangan Palmquis dalam bukunya, secara garis besar ada lima jenis pendekatan utama yang dipakai dalam pembelajaran pengantar filsafat yaitu dengan pendekatan filsafat umum dan filsafat barat. Kelima pendekatan itu adalah pertama pendekatan historis dengan berbagai variasinya dal
Baca selengkapnya

Ciri Berpikir filosofis dan Gaya Berfilsafat

Gambar
       Ciri ciri Berpikir Filosofis dan Gaya berfilsafat ciri-ciri berpikir filsafat: v   Berpikir sampai ke akar- akarnya (hakikat terdalam). v   Universal : menyangkut pengalaman umum manusia v   konseptual(hasil generalisasi dan abstraksi pengalaman manusia  (apa itu kebebasan, kebenaran, dan lain-lain) v   Koheren dan konsisten (runtut) koheren berarti sesuai dengan kaidah-kaidah berpikir. Konsisten berarti tidak mengandung kontradiksi. v   Sistematik: Pandangan-pandangan yang dianalisis harus saling berhubungan secara teratur dengan maksud tertentu. v   Komprehensif: Menyeluruh dan melingkupi totalitas v   Bebas: Pemikiran filosofis adalah hasil pemikiran yang bebas , yakni bebas prasangka social, historis, religius. v   Bertanggung jawab: Berpikir dan bertanggung jawab atas hasil pemikirannya, paling tidak terhadap hati nurani sendiri. v   Semua ciri ini membuat filsafat itu cendrung berbeda dengan ciri-ciri berpikir ilmu lainnya. gaya berfilsafat
Baca selengkapnya