Hubungan Ilmu dan Moral

Hubungan Ilmu dan Moral

Ilmu merupakan hasil karya perseorangan yang dikomunikasikan dan dikaji secaraterbuka oleh masyarakat.(Jujun S. Suriasumantri, Filsafat Ilmu, 1990, hal. 237). Jikalau hasil penemuan perseorangan tersebut memenuhi syarat-syarat keilmuan maka ia akan diterimasebagai bagian dari kumpulan ilmu pengetahuan dan dapat digunakan dalam masyarakat.
Moral merupakan tekad manusia untuk menemukan kebenaran, sebab untuk menemukan kebenaran dan terlebih-lebih lagi untuk mempertahankan kebenaran, diperlukankeberanian moral. Moral berkaitan dengan metafisika keilmuan maka masalah moral berkaitan dengan cara penggunaan pengetahuan ilmiah. (Jujun S. Suriasumantri, FilsafatIlmu, 1990, hal. 234 – 235).
Pada kenyataan sekarang tidak bisa dipungkiri bahwa peradaban manusia sangattergantung kepada ilmu dan teknologi. Dengan kemajuan ilmu pengetahuan maka pemenuhan kebutuhan hidup manusia dapat dilakukan secara lebih cepat dan lebih mudah. Dengandiciptakannya peralatan teknologi dibidang kesehatan, transportasi, pendidikan dankomunikasi, maka mempermudah manusia dalam menyelesaikan pekerjaan untuk pemenuhankebutuhan hidupnya. Namun dalam kenyataan apak ilmu selalu merupakan berkah, terbebasdari hal-hal negatif yang membawa malapetaka dan kesengsaraan?

        Sejak dalam tahap pertumbuhannya ilmu sudah dikaitkan dengan tujuan perang.Ilmu bukan saja digunakan untuk mengusai alam melainkan juga untuk memerangi sesamamanusia dan mengusai mereka. Teknologi tidak lagi berfungsi sebagai sarana yangmemberikan kemudahan bagi kehidupan manusia melainkan dia berada untuk tujuan eksistensinya sendiri. Dewasa ini ilmu bahkan sudah berada di ambang kemajuan yang mempengaruhi reproduksi dan penciptaan manusia itu sendiri. Jadi bukan saja menimbulkan gejaladehumanisasi namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri, atau dengan perkataan lain, ilmu bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusia mencapaitujuan hidupnya, namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan itu sendiri,atau dengan perkataan lain ilmu bukan lagi merupakan sarana yang membantu manusiamencapai tujuan hidupnya, namun juga menciptakan tujuan hidup itu sendiri. 


sumber :Bakry, Hasbullah, (1970) Sitematik Filsafat. Yogyakarta: Widjaya.
Idris, H. Sahara dan Jamal, H Lisman. 1992. Pengantar Pendidikan. Grasindo.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pohon Filsafat

Discussion text

Ciri Berpikir filosofis dan Gaya Berfilsafat